AAIBS Gelar Pelatihan Pemanfaatan ABEL (iPad) dalam Pembelajaran: Dorong Kreativitas Murid dan Guru di Era Digital

Deli Serdang – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, pemanfaatan perangkat digital dalam dunia pendidikan menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Menjawab tantangan tersebut, Al-Azhar (KNO) Asy-Syarif Sumatera Utara (AAIBS) –sekolah Islam unggulan di Sumatra Utara– kembali menggelar program unggulan berupa Pelatihan Pemanfaatan ABEL (iPad) dalam Pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni Jumat, 19 September 2025 untuk murid jenjang SMPI dan MA, serta Sabtu, 20 September 2025 untuk seluruh tenaga pendidik SDI, SMPI, dan MA AAIBS.

 

 

Seluruh rangkaian pelatihan berlangsung di Mafasa Building lantai 3 dengan menghadirkan tim Apple Professional Learning Specialist, sebagai pemateri. Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong murid dan guru lebih kreatif dalam memanfaatkan perangkat iPad sebagai alat belajar (ABEL) yang efektif, inovatif, dan berdaya guna tinggi.

 

Murid Antusias Eksplorasi Aplikasi Digital

Suasana Mafasa Building di hari Jumat terasa berbeda. Murid-murid dari SMPI dan MA AAIBS tampak antusias mengikuti sesi pelatihan. Mereka diajak untuk membuat simple apps melalui aplikasi bawaan Apple. Bapak Rahmad Hidayat, selaku bagian dari tim Apple Professional Learning Specialist, menjelaskan bahwa konsep sederhana ini ibarat sebuah prototype, yang memungkinkan murid untuk mengarahkan topik yang mereka pilih ke berbagai link atau sumber informasi. Menurutnya, para murid begitu bersemangat dalam mengikuti pelatihan karena mereka bebas menentukan tema sesuai minat.

“Anak-anak ikhwan kebanyakan membahas seputar olahraga seperti sepak bola dan basket, sementara anak-anak akhwat lebih banyak memilih tema pengetahuan dan seni,” ungkapnya.

 

 

Beliau menambahkan bahwa unsur-unsur materi yang diajarkan oleh mereka mampu diterapkan dengan baik oleh para murid AAIBS. Bahkan, hasil karya murid tampak lebih sinematik dan kreatif berkat tambahan animasi. Lebih lanjut, Bapak Rahmad menilai bahwa karya murid AAIBS kali ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dibandingkan pelatihan sebelumnya. Ia menyebut,

“Beda banget dibandingkan awal semester lalu. Hasilnya keren-keren, improvement-nya luar biasa.”

 

 

Bagi para murid, kesempatan ini benar-benar membuka wawasan. Muhammad Althaf, salah satu peserta dari kelas X KUK, mengaku senang bisa mengenal lebih jauh fungsi Keynote. Menurutnya, kegiatan ini seru karena selain belajar membuat presentasi, ia juga jadi tahu banyak fitur (di iPad-nya) yang sebelumnya tidak pernah ia gunakan. Hal senada juga dirasakan Dewi Arum dari kelas X KUI. Ia mengaku pengalaman membuat presentasi sesuai dengan karakter diri sangat menarik.

“Kami bisa menambahkan emoticon yang sesuai dengan deskripsi diri. Jadi lebih ekspresif dan menyenangkan,” jelasnya.

 

Guru Lebih Mendalam Eksplorasi Fitur Aplikasi

Berbeda dengan hari pertama, hari kedua yang digelar Sabtu dikhususkan bagi para guru dari semua jenjang. Fokusnya adalah memperdalam pemanfaatan tiga aplikasi utama, yakni Pages, Keynote, dan Reality Composer.

Dalam penjelasannya, Bapak Rahmad menguraikan manfaat dari setiap aplikasi. Pages dapat dimanfaatkan untuk proyek penulisan digital hingga menghasilkan ebook berformat EPUB yang bisa dipublikasikan. Sementara Keynote, menurutnya, memiliki banyak format presentasi yang bisa diolah menjadi produk pembelajaran kreatif. Adapun Reality Composer menawarkan pengalaman visualisasi tiga dimensi yang dapat membantu guru menjelaskan konsep abstrak secara nyata.

 

 

Para guru diajak mengeksplorasi fitur-fitur lanjutan dari aplikasi bawaan Apple agar tidak lagi bergantung pada aplikasi pihak ketiga. Bapak Rahmad menekankan bahwa aplikasi bawaan Apple yang ada di iPad para guru sebenarnya memiliki kualitas yang lebih dari cukup jika digali dengan maksimal. Ia menceritakan bagaimana pada pelatihan kali ini, banyak guru yang mulai menyadari potensi luar biasa dari aplikasi-aplikasi tersebut.

“Awalnya banyak guru lebih akrab dengan aplikasi pihak ketiga. Namun setelah kita kulik bersama, ternyata aplikasi bawaan Apple jauh lebih powerful. Bahkan bisa menghasilkan karya lebih keren dan sesuai kebutuhan pembelajaran,” jelasnya dengan penuh semangat.

 

Manfaat Nyata: Dari Murid Hingga Guru

Baik murid maupun guru sama-sama merasakan manfaat besar dari pelatihan ini. Murid dapat berlatih membuat aplikasi sederhana, kuis interaktif, maupun presentasi kreatif yang mampu menunjang proses belajar mereka. Sementara guru terbantu dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh para muridnya.

 

 

Bapak Rahmad mencontohkan, fitur hyperlink pada Keynote bisa digunakan murid untuk membuat semacam aplikasi perjalanan atau interactive journey app. Dengan model ini, setiap klik akan mengarahkan pengguna ke slide tertentu sesuai dengan alur yang mereka rancang. Konsep ini tidak hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan berpikir sistematis. Selain itu, Reality Composer membantu guru memvisualisasikan konsep pembelajaran abstrak, sehingga lebih mudah dipahami.

“Bayangkan, sebuah materi yang biasanya sulit dibayangkan, bisa divisualisasikan langsung dalam bentuk 3D. Anak-anak jadi lebih cepat menangkap konsep,” jelasnya.

 

Kreativitas sebagai Kunci

Dari rangkaian pelatihan, terlihat jelas bahwa kunci dari pemanfaatan ABEL adalah kreativitas. Perangkat digital hanyalah alat; bagaimana murid dan guru menggunakannya akan menentukan hasil akhirnya. Oleh karena itu, pelatihan ini bukan hanya menekankan aspek teknis, namun juga membangun pola pikir kreatif dan kolaboratif.

 

 

Bapak Rahmad menegaskan bahwa tugas bersama guru dan sekolah adalah mengarahkan penggunaan iPad agar benar-benar berfungsi sebagaimana alat belajar. Ia menyadari masih ada sebagian orang tua yang khawatir perangkat ini digunakan untuk hal-hal di luar pembelajaran. Menjawab hal tersebut, ia mengajak agar semua pihak untuk bekerja sama mengarahkan murid untuk lebih banyak mengeksplorasi hal-hal kreatif dari perangkat yang mereka miliki.

“Kita ajak anak-anak melihat iPad sebagai learning tools, bukan sekadar hiburan. Banyak hal produktif yang bisa lahir dari sini, mulai dari karya seni, kuis interaktif, sampai buku digital,” tegasnya.

 

Progres Signifikan dan Harapan ke Depan

Pelatihan ini juga menjadi sarana untuk melihat perkembangan para murid dan guru dari waktu ke waktu dalam penggunaan iPad sebagai Abel mereka. Bapak Rahmad mengungkapkan bahwa di setiap pelatihan yang diajarkan olehnya dan tim kepada para murid dan guru AAIBS selalu menghadirkan cerita dan peningkatan yang berbeda. Beliau merasa bangga melihat bagaimana baik murid maupun guru mampu menyelesaikan proyek yang diberikan dengan hasil memuaskan.

“Setiap sesi ada progresnya. Dari yang awalnya ragu, sekarang mereka sudah berani menyelesaikan 5–10 slide presentasi dengan ide yang matang. Bahkan ada yang langsung berani mempresentasikan hasil karyanya. Itu luar biasa,” ujarnya.

 

Pelatihan seperti ini adalah program yang akan bersifat berkelanjutan sebagai bagian kerja sama AAIBS degan Apple. Dengan demikian, kemampuan digital murid dan guru akan terus berkembang, sejalan dengan visi AAIBS yang ingin membentuk generasi Muslim intelektual yang visioner, kompeten, dan berdaya saing global berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunah.

 

 

Pelatihan Pemanfaatan ABEL (iPad) dalam Pembelajaran bukan sekadar ajang memperkenalkan aplikasi digital, melainkan juga menjadi langkah strategis AAIBS untuk membekali murid dan guru dengan keterampilan abad 21. Murid dilatih agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, namun juga pencipta karya digital yang inovatif. Sementara guru diperlengkapi dengan metode baru untuk menyampaikan materi secara lebih menarik dan interaktif.

Kegiatan ini kembali menegaskan bahwa AAIBS –sekolah Islam unggulan di Sumatra Utara– dalam menciptakan lingkungan belajar yang supportif, juga diimbangi dengan terus beradaptasi terhadap perkembangan zaman. Dengan menggabungkan teknologi dan kreativitas dalam pembelajaran, AAIBS –sekolah Islam unggulan di Sumatra Utara– berupaya untuk menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat yang ingin para Anandanya siap menghadapi masa depan dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan akhlak mulia.

Leave a Comment