Anugerah Teacher of The Year: Inspirasi untuk Mendidik dengan Hati

Deli Serdang – Lingkungan pendidikan bukanlah hanya tempat untuk belajar ilmu pengetahuan, namun juga menjadi tempat untuk membangun karakter, mengasah keterampilan, dan menyiapkan generasi masa depan yang unggul dan berkarakter. Di balik setiap keberhasilan murid, pastinya akan ada sosok guru yang mendidik mereka dengan sepenuh hati, tulus, dan ikhlas. Sebagai apresiasi atas dedikasi tersebut, Al-Azhar (KNO) Asy-Syarif Sumatera Utara (AAIBS) –sekolah Unggulan di Sumatra Utara– kembali menganugerahkan penghargaan Teacher of the Year kepada guru-guru terbaiknya.

 

 

Penghargaan ini bukan sekadar anugerah seremonial belaka, namun juga menjadi simbol apresiasi yang nyata bagi guru-guru yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mendidik, membimbing, dan menginspirasi murid-muridnya. Pada penghargaan kali ini, penilaian dilakukan sepanjang Agustus 2024 hingga Juli 2025 dengan standar objektif melalui Key Performance Indicator (KPI) yang mencakup kedisiplinan, ketepatan waktu, keterlibatan dalam kegiatan sekolah, hingga penilaian ibadah berjamaah.

 

Penghargaan yang Lahir dari Penilaian Objektif

Menurut Ustaz Andre Atalaric Hasugian, S.H., Cs.Hr., selaku Human Capital AAIBS, pemilihan pemenang Teacher of the Year dilakukan dengan sistematis dan objektif, berbasis kepada data. Penilaian mencakup presensi, kedisiplinan, keterlambatan, keterlibatan di kegiatan, hingga ibadah berjamaah. Selain itu, juga ada penilaian dari aspek karya tulis, penggunaan bahasa, kepatuhan terhadap seragam, serta kehadiran guru pada workshop maupun kelas Bahasa yang telah difasilitasi oleh AAIBS.

Ia menjelaskan bahwa penilaian tidak hanya melihat nilai tertinggi semata, melainkan konsistensi performa dari kinerja guru di tiap bulannya. Menurutnya, ada guru yang nilainya bagus di awal namun menurun di bulan berikutnya, dan hal ini menjadi pertimbangan penting baginya dalam menentukan sosok teacher of the year. Dari hasil perhitungannya, dua guru terpilih dinilai konsisten menunjukkan kinerja yang stabil dan produktivitas yang tinggi.

“Yang dinilai itu presensi, kedisiplinan, keterlambatan, keterlibatan di kegiatan, sampai penilaian shalat berjamaah. KPI juga mencakup karya tulis, penggunaan bahasa, dan kehadiran di workshop maupun kelas bahasa Inggris dan Arab,” jelasnya.

 

Sosok Inspiratif dari Ikhwan: Ustaz Muhamad Alpin Hascan, S.Pd., M.Pd.

Dari kategori guru ikhwan, penghargaan Teacher of the Year diberikan kepada Ustaz Muhammad Alpin Hascan, S.Pd., M.Pd. Beliau merupakan sosok guru yang dikenal disiplin dan inovatif sehingga menjadi inspirasi bagi rekan guru maupun murid di AAIBS.

Kepala Sekolah SMPI AAIBS, Ustaz Didi Rianto, S.Pd., Gr., menilai bahwa Ustaz Alpin adalah sosok guru yang disiplin, tertib dalam administrasi, dan siap dengan segala tugas tambahan. Beliau juga menekankan bahwa konsistensi dan ketekunan Ustaz Alpin dalam beribadah dan bekerja menjadi alasan kuat mengapa beliau layak mendapatkan penghargaan ini.

“Beliau tertib dalam administrasi, pelaksanaan SOP, disiplin dalam tugas maupun pribadi. Ibadahnya tertib dan selalu siap dengan segala tugas tambahan. Beliau juga istikamah,” ungkapnya.

 

 

Dalam wawancara, Ustaz Alpin menceritakan bahwa motivasi terbesarnya berangkat dari niat ibadah. Mengajar baginya bukan sekadar pekerjaan, melainkan amanah dan jalan untuk berbagi ilmu. Melihat murid berkembang, bersemangat belajar, dan berakhlak baik adalah kebahagiaan sekaligus penghargaan terbesar baginya.

Guru yang sudah empat tahun mengabdi di AAIBS ini juga berusaha menghadirkan suasana kelas yang interaktif dan menyenangkan. Ia memadukan ceramah dengan diskusi, praktik langsung, dan pemanfaatan teknologi seperti iPad agar pembelajaran terasa seru dan sesuai dengan perkembangan zaman. Baginya, tantangan terbesarnya dalam mendidik adalah ketika menghadapi murid dengan karakter yang beragam. Ia harus belajar untuk terus bersabar, memahami kebutuhan setiap murid, dan menyesuaikannya dengan metode pembelajaran yang sesuai agar semua murid dapat berkembang sesuai potensi minat, bakat, dan keunikannya masing-masing.

Mengajar bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga amanah dan jalan berbagi ilmu. Melihat murid berkembang, semangat belajar, dan punya akhlak baik, itulah kebahagiaan terbesar saya,” tuturnya.

 

Ia berpesan kepada rekan-rekan guru untuk tetap tulus dan penuh dedikasi dalam mendidik karena setiap usaha akan membuahkan hasil meskipun tidak langsung terlihat. Kepada para murid, ia juga mengingatkan agar mereka tidak pernah lelah belajar karena ilmu adalah bekal sepanjang hidup.

 

Teladan dari Akhwat: Ustazah Khairun Nisa, S.Pd., Gr.

Di kategori guru akhwat, Teacher of the Year dianugerahkan kepada Ustazah Khairun Nisa, S.Pd., Gr., yang telah lama mengabdi di Madrasah Aliyah AAIBS. Kepala Sekolah MA AAIBS, Ustaz Ramadhansyah, M.Pd., menilai Ustazah Nisa sebagai sosok guru yang memiliki dedikasi tinggi dan kontribusi penting bagi MA AAIBS. Beliau berharap semangat seperti ini dapat menjadi contoh bagi guru lain agar tetap konsisten memberikan yang terbaik dalam mengajar dan mendidik para murid.

“Ustazah Nisa merupakan guru yang sudah cukup lama di Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Konsistensi dan kontribusi beliau yang baik di madrasah menjadi alasan penting dalam penilaian Teacher of the Year,” terangnya.

 

 

Dalam testimoninya, Ustazah Nisa menyampaikan bahwa motivasinya dalam mengajar cukup sederhana, yaitu ingin melihat murid-muridnya bertumbuh baik secara akademik maupun karakter. Baginya, kebahagiaan terbesar adalah ketika melihat murid-muridnya dapat menemukan minatnya, mengembangkan bakat, dan mampu mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Ia juga menuturkan bahwa setiap anak memiliki karakter berbeda sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Oleh karenanya, selama proses pembelajaran, ia sering menggunakan metode pembelajaran inquiry-based learning agar para murid dapat bertanya, mengeksplorasi jawaban, dan merasa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Menurutnya, ketika murid diberikan ruang untuk bertanya dan berpikir kritis, mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih baik dan giat lagi. Selain itu, ia juga senantiasa berusaha untuk menjadi sosok pendamping tumbuh kembang para muridnya selama di sekolah. Bukan hanya menjadi sosok guru yang hanya sekadar mengajar, melainkan juga menjadi sosok pembimbing bagi para murid dalam menyelesaikan beragam hambatan dalam belajar. Dengan menjadi sosok guru juga membimbing, murid akan merasa dipahami dan dihargai. Dengan begitu, mereka akan lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi dari segi akademik maupun karakter.

 

 

Terkait tantangan, ia mengakui bahwa menjaga semangat dan konsistensi kinerja di setiap harinya bukanlah perkara mudah. Ada kalanya rasa lelah memengaruhi kinerjanya, namun ia selalu berusaha mengingat kembali alasan ia memilih profesi guru sebagai pilihan kariernya. Selain itu, ia juga berusaha untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri seperti berolahraga, menonton film, atau berkumpul dengan keluarga.

Adakalanya saya lelah, tetapi saya selalu mengingat kembali alasan saya mengajar. Saya juga menjaga keseimbangan dengan memberi waktu untuk diri sendiri agar tetap bersemangat,” tuturnya.

 

Kepada rekan-rekan guru, Ustazah Nisa menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya miliknya seorang, namun juga menjadi milik seluruh guru di AAIBS yang telah bekerja sama dengannya dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik. Ia meyakini bahwa setiap usaha sekecil apa pun yang para guru berikan pasti akan memberikan dampak besar bagi para murid. Ia juga menyampaikan pesan kepada murid-muridnya agar terus berusaha dan berdoa karena setiap langkah kecil yang mereka jalani hari ini akan menjadi amat berharga untuk menghadapi masa depan.

 

Fasilitas dan Dukungan Penuh untuk Guru

AAIBS telah menyediakan beragam fasilitas agar para guru terus berkembang baik secara individu maupun kolektif. Adapun program pengembangan yang telah disediakan adalah seperti kelas bahasa Arab dan Inggris, beasiswa pendidikan, pelatihan-pelatihan/workshop, hingga layanan konsultasi untuk menyampaikan beragam aspirasi dan kendala dalam menjalankan pekerjaan.

Menurut Ustaz Andre, beragam fasilitas tersebut diharapkan dapat membuat para guru terpacu untuk terus meningkatkan keterampilan dan spiritualitasnya. Reward yang diberikan setiap bulan menjadi salah satu bentuk apresiasi nyata terhadap kinerja baik guru dalam bekerja.

“Semoga seluruh guru mampu memberikan dedikasi dan kontribusi terbaiknya disertai dengan konsistensi dalam melaksanakan tugas.”

 

Inspirasi bagi Guru Lain

Penghargaan Teacher of the Year diharapkan dapat menjadi pemantik semangat bagi seluruh tenaga pendidik di AAIBS. AAIBS optimis bahwa penghargaan ini akan melahirkan kompetisi sehat bagi para pendidiknya di setiap tahun. Harapannya, akan makin banyak guru yang termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas dirinya, sehingga di kemudian hari mereka mampu untuk mendapatkan hasil terbaik dengan dedikasi dan konsistensinya. Dengan persaingan yang sehat dan kompetitif di antara para pendidik AAIBS, diharapkan juga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang ada di AAIBS.

 

 

Dengan adanya penghargaan ini, AAIBS –sekolah Unggulan di Sumatra Utara– tidak hanya memberikan apresiasi, namun juga menegaskan komitmennya dalam membentuk guru-guru yang profesional, berakhlak, dan inovatif dalam mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan. Semangat profesionalisme, dedikasi dan ketulusan dalam bekerja yang dicerminkan oleh para guru terbaik ini menjadi cerminan bahwa pendidikan bukan sekadar tentang transfer ilmu, melainkan juga transfer nilai-nilai karakter, spiritual, dan berbagi inspirasi.

Leave a Comment