Fenomena Terbelahnya Bulan, Mukjizat Nyata Nabi Muhammad
Fenomena Terbelahnya Bulan, Mukjizat Nyata Nabi Muhammad
Di antara mukjizat luar biasa Nabi Muhammad yang terjadi pada bulan Sya’ban dan dikenang sepanjang zaman adalah peristiwa terbelahnya Bulan. peristiwa ini diketahui terjadi pada bulan Sya’ban.
Nabi Muhammad, Rasulullah SAW adalah seorang yang sangat menginginkan agar kaumnya mendapatkan hidayah. Beliau juga adalah orang yang paling semangat agar mereka selamat dari adzab Allah. Walaupun demikian, kisah perjalanannya tak selalu mulus. Ada saja yang mendustakannya, dan tak pernah percaya dengan ajaran yang disampaikannya. Hingga beberapa hal yang sering diminta untuk membuktikan bahwasanya Rasulullah benar atas kemuliaannya.
Sebagimana juga dituliskan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam surat Al-Qamar.
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Artinya: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2)
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa penduduk Mekah (kaum musyrik) pernah meminta kepada Nabi Saw untuk memperlihatkan suatu tanda (mukjizat), maka terbelahlah rembulan, dan Allah Swt berfirman: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (Al-Qamaar: 1)
Dalam riwayat lain juga dari Anas, ia berkata,
فَأَرَاهُمُ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ حَتَّى رَأَوْا حِرَاءً بَيْنَهُمَا
“Beliau perlihatkan kepada mereka bulan terbelah. Sampai mereka lihat Hira (nama tempat) di antara keduanya.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab Fadhail ash-Shahabah 3655).
Dalam riwayat lain,
فِرْقَتَيْنِ؛ فِرْقَةً فَوْقَ الْجَبَلِ، وَفِرْقَةً دُونَهُ
“Terbelah dua. Satu belahan di atas gunung. Belahan lainnya di sisi yang berbeda.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tafsir Surat al-Qamar 4583).
Diriwayatkan juga dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
: انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم شِقَّتَيْنِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: “اشْهَدُوا
“Bulan terbelah menjadi dua bagian di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Saksikanlah!’” (HR. al-Bukhari dalam Kitab al-Manaqib 3437 dan Muslim dalam Kitab Sifat al-Qiyamah wa al-Jannah wa an-Nar 2800).
Peristiwa ini terjadi dua kali. Bukan sekali saja.
Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu. Ia berkata,
فَأَرَاهُمُ انْشِقَاقَ الْقَمَرِ مَرَّتَيْنِ
“Dua kali beliau perlihatkan bulan terbelah.” (HR. Muslim dalam Kitab Sifat al-Qiyamah wa al-Jannah wa an-Nar 2802 dan Ahmad 13177).
Peristiwa pertama terjadi di Mina dan yang kedua kali di Mekkah.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus mendustakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).
Hal ini terjadi di masa Rasulullah Saw., seperti yang disebutkan di dalam hadis-hadis mutawatir dengan sanad-sanad yang sahih. Di dalam kitab sahih telah disebutkan dari Ibnu Masud r.a. yang mengatakan, “Ada lima perkara yang telah berlalu (terjadi), yaitu (kemenangan) Romawi (atas Persia), Ad-Dukhan (awan putih), Al-Lizam, Al-Batsyah, dan Al-Qamar (terbelahnya rembulan).”
Mereka mencari-cari alasan untuk mendustkan mukjizat ini. Sampai-sampai mereka bertanya pada orang-orang yang baru datang dari safar. Dengan sangkaan, kalau seandainya ini sihir, maka sihir itu tidak punya pengaruh pada orang-orang yang berada di luar Mekah, yang sedang bersafar. Para musafir ini menjawab bahwa mereka melihat bulan terbelah pada malam dan waktu yang sama saat mereka melihatnya terbelah.
